Di antara tujuh hari dalam sepekan, Jumat memiliki kedudukan teristimewa dalam ajaran Islam. Hari Jumat dipandang sebagai momentum penuh berkah oleh seluruh umat Islam, dimana Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya. Inilah mengapa Jumat disebut sebagai hari rayanya umat muslim setiap pekan.
Pada hari yang mulia ini, Allah SWT memberikan berbagai keutamaan khusus. Setiap amalan sunnah yang dikerjakan akan diganjar dengan pahala berlipat ganda. Penasaran dengan keistimewaan apa saja yang ada di hari Jumat? Berikut adalah kumpulan keisitimewaan yang bisa didapatkan umat Islam untuk meraih syafaat Allah SWT.
1. Waktu Mustajab Untuk Berdo’a

Di hari Jumat, Allah SWT membuka pintu istimewa bagi hamba-Nya yang ingin memanjatkan doa. Pada hari yang penuh berkah ini, setiap permohonan yang dipanjatkan dengan tulus memiliki kedudukan khusus di sisi-Nya. Rasulullah SAW telah mengabarkan bahwa di hari Jumat terdapat waktu mustajab, dimana Allah SWT berkenan mengabulkan harapan hamba yang berdoa kepada-Nya.
فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
Artinya:
“‘Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan. Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Bukhari No. 935)
Dikutip dari hijra.id terdapat beberapa pendapat mengenai waktu yang disampaikan dalam hadist tersebut, diantanya :
1). Saat imam duduk selama salat Jumat hingga ibadah dilakukan
Hal ini berdasarkan hadis lainnya yang berbunyi:
عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: أنَّ عَبْدَ اللهِ بْنُ عُمَرَ قَالَ لَهُ: أَسَمِعْتَ أَبَاكَ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَأْنِ سَاعَةِ الْجُمُعَةِ ؟ قَالَ : قُلْتُ نَعَمْ. سَمِعْتُهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: هِيَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ
Artinya:
“Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asy’arRadhiyallahu anhu bahwa Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari Jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, ‘Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa, ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’” (HR. Muslim)
2). Sampai setelah ashar
Pandangan mengenai waktu mustajab untuk berdoa ini didasarkan pada sebuah hadis:
يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
Artinya:
“Pada hari jumat ada 12 jam. Diantaranya ada satu waktu, apabila ada seorang muslim yang memohon kepada Allah di waktu itu, niscaya akan Allah berikan. Carilah waktu itu di penghujung hari setelah Ashar” (HR. Abu Dawud)
2. Pahala Sedekah Yang Dilipatgandakan

Di antara keutamaan hari Jumat adalah dilipatgandakannya pahala sedekah. Ketika kita berbagi dengan mereka yang membutuhkan pada hari yang penuh berkah ini, Allah SWT akan memberikan balasan yang berlimpah, sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 254:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَا عَةٌ ۗ وَا لْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.”
3. Mendapatkan Cahaya Berkah Surah Al-Kahfi

Pada hari Jumat, membaca Surah Al-Kahfi memberikan cahaya yang akan menaungi seseorang antara dua Jumat. Rasulullah SAW menjelaskan hal ini dalam sabdanya yang dikutip dari Ad Darimi dalam detik berbunyi:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Artinya:
“Barangsiapa yang membaca surah Al Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Kakbah.” (Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)
4. Terjaga Dari Fitnah Kubur

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash, seorang muslim yang meninggal dunia pada hari atau malam Jumat akan dijauhkan dari fitnah kubur. Hadis tersebut berbunyi sebagai berikut:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Artinya:
“Tiada seorang Muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur” (Syekh Ihsan bin Dakhlan dalam kitab Manahij al-Imdad Syarh Irsyad al-‘Ibad, juz 1, halaman 286).
Imam al-Manawi menambahkan bahwa orang yang wafat pada waktu ini tidak akan ditanya oleh malaikat. Sementara itu, menurut Imam al-Zayadi, pertanyaan tetap ada, tetapi akan dipermudah bagi orang yang wafat.
5. Keberkahan Dalam Salat Jumat

Salat Jumat adalah ibadah khusus yang hanya ada di hari Jumat, menggantikan salat zuhur. Pelaksanaan salat ini membawa banyak keutamaan dan keberkahan bagi umat muslim. Berikut adalah keutamaan yang terkandung dalam salat Jumat :
1). Bagi seorang muslim yang menyegerakan dirinya untuk pergi ke masjid melaksanakan salat Jumat, Allah akan memberikan keberkahan kepadanya. Keutamaan ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah dalam ash-Shahihain, di mana Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakan-akan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir (nasihat/peringatan).”
2). Bagi orang yang bersungguh-sungguh bergegas melaksanakan salat Jumat, ada keutamaan besar menantinya. Setiap langkah menuju masjid tidak hanya bernilai biasa, tetapi setara dengan pahala berpuasa dan salat selama satu tahun penuh.
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ
وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Barang siapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khutbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khutbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan shalat selama satu tahun (HR. Al-Tirmidzi dan al-Hakim).
3). Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Qadla’i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pelaksanaan salat Jumat dianggap sebagai “haji kecil” bagi orang-orang yang tidak memiliki kemampuan untuk menunaikan ibadah haji. Rasulullah SAW bersabda:
اَلْجُمُعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ
Artinya:
Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.
6. Hari Agung Untuk Umat Muslim

Hari Jumat dikenal sebagai momen istimewa ketika umat Islam berkumpul di masjid. Mereka melaksanakan Salat Jumat dan mendengarkan dua khutbah yang berisi pesan ketakwaan serta nasihat berharga.
7. Hari Bersejarah Untuk Nabi Adam

Di antara keutamaan hari Jumat adalah bahwa Nabi Adam diciptakan oleh Allah SWT pada hari tersebut. Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa penciptaan manusia pertama ini terjadi pada hari Jumat, menjadikannya hari yang mulia. Berikut sabda beliau:
“Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam AS diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat.” (H.R Muslim).
Dengan segala keistimewaan yang telah disebutkan, hari Jumat bukan hanya sekadar hari dalam seminggu, tetapi sebuah kesempatan luar biasa untuk memperbarui iman, meningkatkan amal ibadah, dan meraih berbagai keberkahan dari Allah SWT. Setiap detik di hari ini mengandung peluang untuk mendekatkan diri kepada-Nya, mulai dari waktu mustajab untuk berdoa, pahala sedekah yang dilipatgandakan, hingga kesempatan mendapatkan cahaya berkat Surah Al-Kahfi.
Mari kita manfaatkan Jumat sebagai hari yang penuh dengan kebaikan, memperbanyak amal shalih, dan memperkuat hubungan spiritual kita dengan Sang Pencipta. Dengan meraih keberkahan di hari yang penuh rahmat ini, insya Allah kita akan mendapatkan kedamaian hati dan kemudahan dalam setiap langkah hidup kita. Semoga kita senantiasa diberkahi dan diberikan taufik untuk memanfaatkan hari Jumat dengan sebaik-baiknya.